Wednesday 1 April 2015

Menjadi Konsisten itu Sulit, tapi Bisa.


"Berhijab kan proses, suka-suka aku lah mau pakai terus atau nggak".
"Mau pakai atau nggak itu kan urusan aku, bukan urusanmu".

 
Jujur saja, belakangan ini saya makin prihatin kalau membaca atau mendengar langsung ada yang berkata demikian. Memang benar, berhijab itu sebuah proses, proses yang tidak sebentar. Tapi, alangkah baiknya tiap proses menuju kebaikan itu tidak diiringi dengan proses mendekati yang tidak baik lagi juga, kan?

Begini, saya pun masih jauh dari kata sempurna dalam berhijab. Tapi sejak saya memutuskan berhijab, Agustus 2013, saya juga punya prinsip; untuk tidak lepas-pakai lagi. Memang nggak mudah.. apalagi yang tadinya terbiasa memakai pakaian lengan pendek atau bahkan yang tanpa lengan tiap hari, lalu tiba-tiba harus menutup aurat hampir seluruh bagian tubuh.

Berhijab itu sebuah proses panjang dan saya setuju. Kenapa harus berproses? Karena bertransformasi menjadi lebih baik itu perlu waktu, pelan-pelan, namun pasti. Banyak yang bilang kan kalau "berhijab aja dulu, nanti hati dan perilakunya pasti ngikutin", yap, itu juga nggak salah.

Yang saya tidak sependapat adalah, ketika sudah berniat melangkah maju, tapi masih sering menoleh ke belakang.





Sedikit cerita tentang pengalaman saya memakai hijab, di awal-awal saya juga masih sering menggunakan baju ketat, transparan, atau yang berlengan 3/4. Saya tahu betul itu jauh dari kata sempurna. Tapi saya coba pelan-pelan menyamankan diri dengan 'aksesoris baru' yang saya pakai itu. Tetep lanjut walaupun suka kegerahan kalau cuaca sedang panas-panasnya. :)

(FYI aja, buat pemula, nggak perlu sampai tahap mencintai dulu deh, menyamankan diri aja dulu. Itu jauh lebih sulit sih.)

Dan... it's work, kok. Lama kelamaan saya menjadi nyaman dengan hijab yang menempel di kepala saya tiap hari. Udah nggak lagi ngerasa gerah berlebih ketika panas, gatel-gatel, risih dan sebagainya. Malah makin pede aja gitu makainya. Alhamdulillah. :))

Okay, balik lagi soal keprihatinan saya tadi.. Makin kesini makin sering lihat orang -termasuk beberapa teman dan saudara, yang masih suka lepas-pakai hijab seenaknya. Dan yang bikin makin sedih itu, mereka justru meng-upload foto tak berhijabnya di social media. Jadi sebetulnya saya yang kelewat kolot atau mereka yang kelewat nggak menghargai sebuah proses ya? 

Mau negur segan, nggak negur kok ya nggak sadar-sadar. Bikin gemes sendiri ya kan. Iya, saya termasuk orang yang kolot soal hijab. Pakai ya pakai, nggak ya nggak! Sesimpel itu sih pilihan menurut saya. Nah, yang nggak sesimpel itu soal konsistensinya. Konsisten buat terus siap menjalani panjangnya sebuah proses, apapun keadannya. 

Bagi saya, dan pasti banyak yang setuju juga kan, kalau untuk mendapatkan suatu tujuan, konsisten itu sebenar-benarnya kunci keberhasilan. Masih mau minta hadiah surga sama Allah kalau kitanya aja nggak ada usaha sama sekali? Nggak malu udah dikasih hidup, rejeki, dan rizki yang terus-menerus sama Allah? :)

Untuk terus konsisten memang sulit, saya paham kok. Belum lagi di saat awal-awal berhijab banyak godaan di depan mata; seperti model baju lengan pendek yang makin lucu-lucu, tawaran kerja yang syaratnya harus nggak berhijab, dan masih banyak lagi. Tapi saya cuma yakin aja sih waktu itu, kalau konsisten, Allah juga akan menggantinya dengan hal yang jauh lebih baik. :))

Dan benar saja, sedikit banyak hijab itu kini jadi semacam filter di hidup saya. Mendekatkan saya dengan banyak orang-orang baik, dan menjauhkan saya dari hal-hal yang memang tidak sepantasnya saya dekati. Kalau ada yang nggak sepaham sama tulisan saya, saya minta maaf ya. Saya bukan mau sok paling benar apalagi menggurui, ini cuma perkara pemikiran aja. Diterima apa nggak ya balik lagi ke prinsip masing-masing. :))






Jadi, masih mau mikir berapa kali lagi untuk mulai konsisten? :)


Salam,
Ara.

4 comments:

  1. Replies
    1. Hallo mbak, salam kenal! Iya mba, ini perkara prinsip aja sih hehe. Anyway terimakasih sudah baca, ya. :)

      Delete
  2. Replies
    1. Mbamaaaa add aku aja, aku ngefollow blog mbama tapi gagal atuh :(

      Delete