Tuesday 29 January 2013

Jangan Lupa Pulang

Hari Ke-17



Untuk kamu, Tuan.

Sudah berapa waktu aku tidak lagi melihat kamu datang. Jadi kamu masih ingin berdiam? Tidakkah kamu ingin singgah kemari, Tuan? Sebentar saja, ada hal yang nampaknya harus kita bicarakan.

Kita terperangkap cukup lama dalam diam yang entah bagaimana ujungnya. Berbumbu buang muka, senyum masam, dan desau satu sama lain. Kau sadar, tidak? Kamu menggantungkan asa dan harapanku di persimpangan jalan, Tuan. Kepastian semakin mengabur, menyisakan bayang-bayang semata.
Aku tidak sepenuhnya benar. Nyatanya bukan kamu yang tidak baik, hanya aku yang selalu merasa kurang. Sudah. Sekarang urusan aku hanya perasaanku ke kamu, sayangku ke kamu. Yang lain bukan urusanku. Kamu sedang egois. Kejar apa yang mau kamu kejar, cari apa yang mau kamu cari, lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Cuma satu pesanku; "jangan lupa pulang".

Friday 25 January 2013

Pejuang LDR

Hari Ke-11

Dear rekan seperjuangan @ullancahyaa,
Cinta yang tak kalah luar biasa.

Hai, apa kabar? Ini giliran kamu mendapat surat dari aku, pejuang LDR (҂’̀⌣’́)9 !
Pasti di luar sana banyak yang nyinyirin hubungan kamu ya, Lan. Aku tau. Banyak yang meragukan durabilitas hubungan jarak jauh.
Padahal kalau cinta sudah berbicara, kita bisa apa? Iya kan Lan.
Tidak usah terlalu dipikirkan mereka-mereka yang nyinyirin kita ini, apa juga yang sebenanya mereka takutkan ya?

Susah ya memang hidup di jaman yang apa-apa serba di nyinyirin.
Banyak kan yang bertanya kepadamu mengapa harus LDR-an?
Memangnya cowok yang satu kota sudah habis? Ya sudah Lan, jawab saja 'kalau cinta mau bagaimana lagi?'
Kalau masih bertanya lagi, jawab saja 'sudah takdirnya begini', dan kalau masih belum diam juga, bilang saja 'HABISNYA KAMU GA MAU JADI PACAR AKU SIH'.
Awkward moment pasti terjadi. Langsung diam, aku jamin.

Kita itu hebat, Lan. Dalam ketidakpastian menunggu kabar darinya, atau ketidakpastian kapan dia pulang, kita masih setia menunggu.
Dan memutuskan untuk bertahan, bertahan mencintai sesuatu yang ganjil, mencintai dari jauh. Hahaha, mereka hanya tidak mengerti bagaimana kebahagiaannya menunggu, yang seketika terbayar saat bertemu.
Mereka juga tidak mau mengambil banyak resiko seperti kita.

Orang-orang LDR juga butuh kepercayaan yang luar biasa terhadap pasangan.
Jangan terlalu insecure ya, Lan. Karena hal-hal yang terlalu dikhawatirkan berlebihan itu malah biasanya bisa terjadi.
State of mind itu harus dikelola secara baik, agar kita selalu berprasangka baik terhadap pasangan.
Dia juga pasti tidak nyaman saat kamu berpikiran yang tidak-tidak.

Kualitas lebih penting dari kuantitas, betul kan, Lan? Lama tidak bertemu, waktu bertemu bahagianya luar biasa.
Ya walaupun pertemuan itu seperti pedang bermata dua.
Di satu sisi kamu bahagia banget bisa ketemu, tapi di sisi lain, saat akan berpisah rasanya penderitaan semakin berkali lipat dari sebelum bertemu.

Komunikasi jangan sampai terputus ya, agar tidak merasa lebih jauh lagi.

Minimal texting yang paling sederhana. Bersyukurlah kita yang hidup di jaman dimana teknologi sudah cukup maju, jadi kita tidak perlu menjalani LDR dengan surat-menyurat seperti jaman Pak Habibie dan Bu Ainun pacaran. 

LDR itu penuh kenangan, Lan. Karena kamu akan merindukan setiap jengkal yang akan membawamu mendekatinya.
Memang, selalu ada yang lebih segalanya dari dia, tapi kamu berhenti di dia, orang yang kamu anggap tepat. Selamat berjuang!

Wednesday 23 January 2013

Sesederhana Doa, Seindah Kita

Hari Ke-10


Hai kamu,
Si pemilik gigi kelinci.
Cinta yang tercipta sejak pertemuan pertama.

Tak ada satuan kata yang terbias rapi melebihi doa-doa yang aku panjatkan
Yang biasa menjadi sapaan indah dariku, untukmu
Kamu memang sebegitu menyebalkannya, tapi aku cinta
Bagaimapun kita saudara, tak akan pernah bisa saling membenci

Satuan kata yang terangkum dalam doa
Ungkapan dari hati yang tidak bisa aku ucapkan kepadamu
Tapi aku cinta, percayalah
Tak sebatas saudara biasa, kita sahabat, dan kita teman berbagi
Yang saling mendukung dan menguatkan
Iya, sesederhana itu doa, seindah kebersamaan kita

Monday 21 January 2013

Apalah (Arti Menunggu)


telah lama aku bertahan
demi cinta wujudkan sebuah harapan
namun kurasa cukup ku menunggu
semua rasa tlah hilang

sekarang aku tersadar 
cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
apalah arti aku menunggu
bila kamu tak cinta lagi

dahulu kaulah segalanya
dahulu hanya dirimu yang ada dihatiku
namun sekarang aku mengerti
tak perlu ku menunggu sebuah cinta yang semu

sekarang aku tersadar
cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
apalah arti aku menunggu
bila kamu tak cinta lagi

Hidup Memang Seringkali Harus Dilanjutkan dengan Cara yang Tak Kita Inginkan.


Seperti ketika kau ingin menyantap seloyang pizza, tapi uang di kantongmu hanya cukup untuk membeli sepiring nasi goreng. Seperti saat kau mati-matian belajar untuk meraih peringkat pertama di kelasmu, tapi angka dua yang tertera pada kolom peringkat di raportmu. Atau seperti saat kau mendambakan seorang putra dari rahim istrimu, lalu istrimu melahirkan seorang putri.

Jika nyatanya nasi goreng itu mampu membuatmu tidur lelap kekenyangan di malam hari, apakah kau akan memaki uangmu yang menggagalkan rencanamu menyantap pizza? Jika nyatanya kau lihat seorang temanmu mengangis di pelukan ibunya di sudut kelas kerana nilai raportnya gagal membawanya naik kelas, akankah kau menangisi angka dua di kolom peringkat raportmu? Jika nyatanya putrimu tumbuh menjadi gadis cantik yang cerdas dan menggemaskan, akankah kau menolaknya karena kau mengharapkan seorang putra, bukan putri?


Hidup memang seringkali harus dilanjutkan dengan cara yang tidak kita inginkan.


Karena Seorang Sutradara Maha Dahsyat mengatur jalan cerita masing-masing kita dari atas sana. Membuat masing-masing kita menjalankan rencana terbaik-Nya yang seringkali bukan merupakan rencana yang kita inginkan. Bukan karena Dia tak bisa mewujudkan, tapi semata-mata karena Dia memiliki rencana yang jauh lebih sempurna.

Hidup memang seringkali harus dilanjutkan dengan cara yang tak kita inginkan, tapi dengan cara yang paling sesuai untuk kita, maka masihkah kau mengeluhkan hidupmu?

Diambil dari buku Fard Djibran, Curhat Setan, Gagas Media, 2009.

Berhenti di Kamu, Kekasih Terhebat

Hari Ke-9

Kepada @anjiii_ 

Jangan kaget kalau tiba-tiba kamu menerima surat ini.
Aku memang bukan salah satu dari banyak followers kamu ditwitter, karna aku memang tidak suka mem-follow orang yang tidak kukenal cukup dekat.
Tapi aku salah satu orang yang sangat mengapresiasi karya-karya indahmu lewat lagu yang kau nyanyikan tak kalah merdunya. Khusunya dua single yang sering aku putar di playlistku; berhenti dikamu dan kekasih terhebat

Kata orang kalau sering dengerin lagu itu-itu-saja, besar kemungkinan lagu itu menggambarkan suasana hatinya. Dan sialnya, itu benar, dalam hati 'INI GUE BANGET'.
Lagu berhenti dikamu itu semacam soundtrack yang sangat pas tatkala aku merasakan masa-masa kegalauan, dulu.
Dan sekarang, aku lebih suka memutar lagu kekasih terhebat, karena hatiku sekarang sedang dalam keadaan yang baik-baik saja.

Terlepas dari semua masalah pribadi yang cukup sering menghampirimu, aku tak peduli.
Aku hanya seorang penikmat musik, bukan pendengar gosip.
Sebaiknya memang tak perlu untuk terpengaruh saat kita benar-benar menyukai.
Aku tunggu karya-karya terbaikmu lagi yang lebih menyayat hati.
Semoga kedepannya karirmu semakin sukses, semakin luar biasa.
Kalau kau tak anggap ini surat cinta, anggap saja ini memuja.

Dariku,
Orang yang mengagumi karyamu.

Setelah Hujan di Jakarta

Hari Ke-8 

Kepada kalian semua para relawan,
Cinta yang mengajarkan keikhlasan.

Kebanyakan orang acuh dengan keberadaan kalian
dan tak sedikit yang memandang kalian sebelah mata
Mereka baru mengganggap kalian saat bencana menerjang
Disaat kepedulian orang-orang disekitar yang mereka anggap bisa diandalkan
justru seringnya menghilang.
Kalian, superhero yang tidak pernah terlambat datangnya

Ini pekerjaan yang kalian sebut sebagai 'panggilan jiwa'
Disaat orang-orang sekitar mulai hilang kepekaannya
Pada sinar matahari yang menggosongkan kulit
Pada guyuran air hujan tiada henti menghujam tubuh
Kalian tetap berada dibarisan paling depan, tanpa gentar
dan pada peluh yang mengucur deras membasahi tubuh
Menjadi saksi pilu bagaimana kalian bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa kenal batas
Bukannya apresiasi, tak sedikit cercaan amarah yang kalian terima dikala banyak yang tak sabar berebut ingin didahulukan.

Salam hormat untuk kalian semua, dari aku.
Kagumku tiada batas untuk kalian, yang layak disebut pahlawan tanpa jasa.

Sunday 20 January 2013

Cinta Diam-diam

Hari Ke-7 

Kepada kamu,
yang mencintai tanpa mengharap balas.

Sebenarnya kamu tahu, tapi memilih berpura-pura untuk tidak tahu.
Entah apa yang membuatmu menggebu-gebu untuk tetap mempertahankan segala rasamu untuknya, orang yang kamu tahu tidak memiliki rasa yang sama kepadamu. 

Aku salut dengan keberanianmu yang mencintai dengan penuh resiko.

Resiko sakit hati yang pasti akan berjejalan masuk ke hatimu.
Mungkin ini tentang kesedihan, tapi menurutmu ini tentang kepuasan.
Karna menurutmu, mencintainya adalah sebuah kabahagiaan. Jalan pikirmu memang sulit ditebak.

Buatmu, mencintainya sama saja belajar memperjuangkan apa yang kamu sebut cinta. Selama dia mengabaikanmu selama itu pula kamu belajar mencintai.

Asal dia bahagia, itu sudah cukup. Kamu tidak mengharapkannya untuk menerimamu, tapi kamu dengan ikhlas selalu memanjatkan doa agar dia selalu bahagia.
Sesederhana itu kamu mencintai.

Kamu tidak lelah. Memperhatikannya hampir setiap hari.

Sampai-sampai kamu hapal benar warna pakaian apa yang dia sukai dan makanan apa yang dia tidak suka.
Aku sendiri terheran-heran, kekuatan apa yang membuatmu bisa seperti itu.
Bahkan, kamu sangat terbiasa melihat dia bergandengan tangan atau bergelayut manja di bahu kekasihnya.

Cinta kamu tidak akan pernah bisa. Aku tahu kamu sangat paham itu.

Iya, itu kamu, tidak ingin bahagia diatas kesedihan, nalurimu tidak sampai untuk merebut dia dari orang yang dia cintai.
Saat kamu melihatnya mengurai senyum kepadamu, saat itu pula kamu berkata padaku "aku sudah cukup bahagia". 



Dari aku,

teman berbagi ceritamu.
Tuhan bersama orang yang mencintai tanpa syarat sepertimu.

Friday 18 January 2013

Tentang Hal-hal Kecil yang Sering Kita Lakukan Bersama


Malam itu, dikotamu, disuatu tempat yang sering untuk kita melepaskan rindu.
 

Entah sudah berapa banyak pertemuan-pertemuan yang tak terhitung yang kita buat sejak memutuskan untuk bersama, tapi rasanya aku selalu salah tingkah ketika akan menemuimu. Rasanya selalu sama. Masih sama seperti saat pertemuan pertama dulu, entah, tapi aku sangat menikmatinya.
Siang itu, aku berdandan setengah mati untuk bertemu denganmu. Aku tidak ingin terlihat asal-asalan saat bertemu nanti, walaupun sebenarnya kamu sudah terbiasa melihatku tanpa make-up, atau bahkan muka bangun tidur sekalipun. Iya, karena kebiasaanku tertidur dikasurmu dengan seenaknya. But I think I should prepared those day. 
Banyak kebiasaan burukmu yang justru sering membuat aku rindu. Kamu yang tidak pernah menjawab dengan serius pertanyaan-pertanyaan yang aku lontarkan saat kita hanyut dalam percakapan yang seru. Kamu juga tidak pernah memperlakukanku dengan romantis. Dan kamu selalu sibuk dengan stok film-film di laptopmu, yang kadang membuat aku sedikit kesal karena merasa diabaikan. Tapi, itu kamu. Dan banyak hal-hal kecil yang lebih aku suka. That's make you different!
Waktu aku belum mandi, dengan muka kusut dan rambut yang tidak kalah berantakan dan tiba-tiba kamu mengetuk pintu rumahku. 
Aku bilang "eh, malu lagi berantakan banget, jelek ya".
Dan kamu berkata:
"ga kok, biasa aja, malah aku lebih suka kamu yang begini"
Sifat buruk aku yang selalu tertidur disembarang tempat kalau sudah kelelahan dan membiarkan kamu melakukan kegiatanmu sendiri, dan saat seperti itu, kamu hanya bilang
"kasian banget kecapekan, udah tidur lagi aja sana"
Saat pasangan lain sibuk merayakan tanggal jadiannya tiap bulan, sepertinya kamu tidak pernah ingat, tapi saat coba diingatkan, kamu hanya menjawab:

"apa sih artinya tanggal, cuma tanggal doang. yang penting kita masih bisa bareng"
Saat semua perempuan sibuk untuk kurus, dan aku juga mulai cemas dengan perutku yang semakin membuncit, kamu hanya berkata:
"yauda sih ah, emang aku pikirin. ga masalah kok lagian masih enak dilihat"
Saat kita berbicara tentang mimpi dimasa depan, kamu selalu bekata penuh khayalan:
"nanti anak kita dua aja ya, cowok sama cewek. cowok dulu, biar bisa jagain adeknya" 


Saat aku stres rambut yang susah diatur, kemudian mencatoknya, kamu malah mengacak-acak rambutku  sampai berantakan lagi, dan bilang kalau:
"udah gapapa, aku suka yang apa adanya, gausah dipotong lagi ya" 


Saat aku melakukan kesalahan fatal, sambil menunduk dan dengan suara berat kamu bilang:
"apa aku salah mengajari kamu selama ini? kayaknya aku yang gagal mendidik kamu"

Saat saya membenci seseorang dan menceritakannya kepadamu, kamu hanya berkata:
"jangan terlalu benci dia, karena kalau kamu benci dia, kamu bakal terus penasaran dan malah inget sama dia terus. jangan jadi pendendam"
  
Dan saat aku tiba-tiba terbangun dari tidurku, dan aku menemukanmu disampingku, kamu selalu mengatakan:
"kamu kenapa sayang? gapapa kan?"
Sambil memelukku.

Wednesday 16 January 2013

Lampu, Halte, dan Pos


Dari lampu-lampu kota aku belajar, bagaimana rasanya jadi terang tanpa dikenang
Dari halte-halte bus aku belajar, bagaimana rasanya jadi teduh tanpa mengeluh
Dan dari kotak-kotak pos aku belajar, bagaimana rasanya jadi tujuan yang hanya sementara

source: http://agarkamutahu.wordpress.com/2009/11/28/lampu-halte-dan-pos

Do You Ever Think?


If you think you're unhappy..



If you think your salary is low..


If you think you don't have many friends..


If you think your society is unfair..


If you think you suffer in life, do you suffer as much as he does?


If you complain about your transport system..


And when you feel like giving up..




Enjoy life, how it is, and as it comes.
There are always those worse off than we are.
There are many things in you life that will be catch your eye,
but only a few will catch your heart.
Persue that..



source: http://creamcandi.tumblr.com/post/1697415941

Ayah

Hari Ke-6

Dear ayah,
Superheroku seumur hidup.
Aku putuskan untuk menyapamu hari ini, ayah. Setelah 4 hari kemarin aku tak mendahulukanmu.

Ayah, pria pertama yang membuat aku jatuh cinta.
Sejak pertama ayah menggendongku ketika aku lahir.
Sejak ayah membelai rambutku aku dengan lembut, lalu menciumi kening dan pipiku.
Dan ayah, salah satu orang yang sangat bahagia atas kelahiranku.

Ayah, pria luar biasa yang pertama kali aku kenal.
Ayah tidak pernah mengeluh didepanku maupun ibu. Walaupun aku tahu, ayah pasti lelah setelah seharian bekerja.
Aku sangat bersyukur memilikimu, ayah.

Ayah, pria sejati yang selalu menepati janjinya.
Terima kasih ayah, yang selalu ada dan datang ketika aku butuh, memberi ruang ketika aku meminta.
Aku selalu meminta ini itu, aku sangat tahu, ayah berusaha keras untuk mengusahakan keinginanku.

Ayah, aku masih ingat ketika ayah menjemputku tengah malam dan rela menunggu satu jam lebih dipinggir jalan.
Aku benar-benar keterlaluan. Sampai aku tidak berani menatap mata ayah.
Tapi ayah tidak marah sedikitpun denganku. Ayah justru mengajakku bercerita sepanjang jalan kerumah.

Ayah, orang yang selalu menyapaku setiap pagi dengan sapaan khasnya.
Orang yang selalu ku cium tangannya sebelum aku pergi.
Orang yang memberikanku ijin pertama kali untuk pergi dengan seorang lelaki. 
Ayah, aku bangga, aku gadis kecilmu dulu yang sering kamu gendong kemana-mana.

Hal yang paling kuingat dari dirimu adalah, ketika kau memeriksa helmku,
memastikannya dalam kondisi baik, lalu membekaliku dengan tatapan khawatir dan nasihat untuk berhati-hati saat aku akan bepergian.
Kau selalu menjagaku agar tetap aman, dan kurasa itu adalah caramu untuk mencintaiku.

Ayah, orang yang selalu ku sebut dalam setiap doa.
Aku mengagumimu sepenuh hati. Ayah orang yang pintar, orang yang kehidupan sosialitanya baik.
Buat aku, ayah itu hebat melebihi apapun. Tapi ayah tidak pernah merasa hebat. 

Terakhir untukmu ayah, orang yang diam-diam menjadi alasan aku meneteskan air mata karna masih sering mengecewakanmu.
Aku menginginkan lelaki kelak yang bisa mendampingiku seperti ayah mendampingi ibu. Untuk itu aku mohon restu, agar aku bahagia dengan lelaki yang tepat. 
Dengan sejuta alasan lain yang tak bisa dijelaskan, ayah, ku benar-benar mencintaimu.




You're Worth To Be Happy.

Hari Ke-4

Teruntuk aku, 
Perempuan yang terlalu  perfectionist dalam segala hal.

Kamu, yang selalu mendambakan kesempurnaan.
Nampaknya mukamu lebih lesu dari biasanya. Patah hati lagi? Duh, basi.
Terlampau sering kamu bermain-main dengan hati yang pada akhirnya tergores sendiri. 

Kamu, sudahlah, cukup kali ini saja. Bukankah cinta itu harus 'yakin'?
Yakin dari satu pihak saja tidak cukup, harus dari keduanya. Nah, kamu juga tahu kan konsep itu? Lalu, apalagi yang masih kamu khawatirkan? 

Hei kamu. Lihatlah, list pekerjaan yang harus kamu selesaikan.
Masih banyak ambisimu yang terlewatkan hanya karna masalah hati.
Bangkit ya, kamu. Realisasikan terget lulus dengan menyandang predikat cumloude dan wisuda tahun depan.

Dan kamu. Kamu sangat layak untuk bahagia.
Percayalah, pasangan yang bisa menyenangkan saat dekat dan menenangkan saat jauh itu ada. Be brave to better life.

Tuesday 15 January 2013

Seharusnya Ini Surat Cinta

Hari Ke-3



Teruntuk kamu,
Perempuan yang tak pantas aku cemburui.

Seharusnya aku tidak menulis ini, tapi rasanya harus ada yang kuutarakan kepadamu.
Tenang saja, aku tidak akan menyebutkan secara spesifik siapa kamu, walaupun sebenarnya aku tau benar siapa kamu.
Bagaimana tidak, kamu secara terang-terangan menunjukkan diri kepadaku.

Untukmu, aku beri nama Mawar saja ya? Setidaknya cukup menyamarkan identitasmu dengan baik, kan? Halo, salam hangatku untukmu, mbak Mawar. Jangan menganggap ini surat ejekan atau surat permusuhan atau semacamnya. Tidak, aku tidak sejahat kamu tentunya. Memangnya aku harus menunjukkan kebencianku padamu setelah kamu mencintai pacarku? Aku tidak ingin tidak lebih baik dari kamu.

Perlu kamu tahu, bahwa aku sebenarnya tidak suka cemburu membabi buta bila pacarku dicintai perempuan lain. Artinya sama aja dengan aku menutup ruang gerak pacarku sendiri dengan menyetirnya untuk bersikap seperti semauku, menutup diri dari pergaulan teman-temannya. Rasanya terlalu tidak berperasaan.

Aku tidak menyalahkanmu atas cinta yang kamu miliki. Kalau cinta sudah berbicara, lalu bisa apa? Selain itu, aku juga paham bagaimana rasanya sakit mencintai seseorang yang sudah memiliki pasangan. Aku sudah lebih dulu merasakannya.Tapi cara kita menerimanya yang berbeda. Buat aku, suatu kebahagiaan apabila dengan berbesar hati kita mundur dan membiarkan orang yang kita cintai terus melanjutkan hidupnya dengan orang yang dicintainya juga. Bukankah begitu seharusnya?

Aku sedang ingin berbaik hati, jadi aku beri tahu kekeliruanmu. Untuk mbak Mawar, cinta seharusnya membuat kamu menjadi berharga, bukan mengorbankan harga dirimu demi mendapatkan cinta. Mungkin kamu datang di waktu yang tepat; kala hubungan kami sedang mengalami ganjalan. Namun, serumit apapun hubungan kami kala itu, bukankah lebih baik jika kamu tidak ikut serta menghancurkannya? Dan bukankah lebih hormat apabila kamu mendukung pacarku untuk memperbaiki hubungannya denganku? Kalian berteman baik, bukan?

Seperti itu kurang lebihnya, mbak Mawar. Untuk kamu yang bilang aku tidak pantas untuk pacarku. Wah, benar sekali. Aku tidak pantas buat dia. Apalah aku ini, aku tidak pintar seperti kamu (aku tahu kamu pintar, karena pacarku orang pintar, dan dia dikelilingi oleh banyak orang pintar juga, dan pasti kamu adalah salah satunya). Aku pasti tidak semenarik kamu. Benar-benar tidak pantas. Aku saja bertanya-tanya, kenapa pacarku lebih memilih aku? :D

Tapi satu yang pasti, aku doakan agar kamu segera mendapatkan cinta yang sebenar-benarnya. Bila tidak bersama pacarku, semoga kamu mendapatkan yang mirip dengan dia.
Dan juga yang lebih baik. Aku tahu bagaimana kesalnya ketika ada yang bilang, "semoga kamu dapat yang lebih baik" . Tapi, kamu tidak mau yang lebih baik ya? Maunya pacarku? :D 

Iya, semoga kamu mendapatkan replikanya minimal, yang bisa membuat kamu jatuh cinta seperti kamu jatuh cinta kepada pacarku. Agar kamu bisa terselamatkan dari cacian-cacian hina yang mengatakan kamu dengan lebih hina. Yang akan melepaskanmu dari jerat rasa bersalah dan karma buruk karena telah merebut kekasih orang.

Kalau ini tidak pantas disebut surat cinta, terserah kamu mau sebut ini apa. :)