Tuesday 15 January 2013

Seharusnya Ini Surat Cinta

Hari Ke-3



Teruntuk kamu,
Perempuan yang tak pantas aku cemburui.

Seharusnya aku tidak menulis ini, tapi rasanya harus ada yang kuutarakan kepadamu.
Tenang saja, aku tidak akan menyebutkan secara spesifik siapa kamu, walaupun sebenarnya aku tau benar siapa kamu.
Bagaimana tidak, kamu secara terang-terangan menunjukkan diri kepadaku.

Untukmu, aku beri nama Mawar saja ya? Setidaknya cukup menyamarkan identitasmu dengan baik, kan? Halo, salam hangatku untukmu, mbak Mawar. Jangan menganggap ini surat ejekan atau surat permusuhan atau semacamnya. Tidak, aku tidak sejahat kamu tentunya. Memangnya aku harus menunjukkan kebencianku padamu setelah kamu mencintai pacarku? Aku tidak ingin tidak lebih baik dari kamu.

Perlu kamu tahu, bahwa aku sebenarnya tidak suka cemburu membabi buta bila pacarku dicintai perempuan lain. Artinya sama aja dengan aku menutup ruang gerak pacarku sendiri dengan menyetirnya untuk bersikap seperti semauku, menutup diri dari pergaulan teman-temannya. Rasanya terlalu tidak berperasaan.

Aku tidak menyalahkanmu atas cinta yang kamu miliki. Kalau cinta sudah berbicara, lalu bisa apa? Selain itu, aku juga paham bagaimana rasanya sakit mencintai seseorang yang sudah memiliki pasangan. Aku sudah lebih dulu merasakannya.Tapi cara kita menerimanya yang berbeda. Buat aku, suatu kebahagiaan apabila dengan berbesar hati kita mundur dan membiarkan orang yang kita cintai terus melanjutkan hidupnya dengan orang yang dicintainya juga. Bukankah begitu seharusnya?

Aku sedang ingin berbaik hati, jadi aku beri tahu kekeliruanmu. Untuk mbak Mawar, cinta seharusnya membuat kamu menjadi berharga, bukan mengorbankan harga dirimu demi mendapatkan cinta. Mungkin kamu datang di waktu yang tepat; kala hubungan kami sedang mengalami ganjalan. Namun, serumit apapun hubungan kami kala itu, bukankah lebih baik jika kamu tidak ikut serta menghancurkannya? Dan bukankah lebih hormat apabila kamu mendukung pacarku untuk memperbaiki hubungannya denganku? Kalian berteman baik, bukan?

Seperti itu kurang lebihnya, mbak Mawar. Untuk kamu yang bilang aku tidak pantas untuk pacarku. Wah, benar sekali. Aku tidak pantas buat dia. Apalah aku ini, aku tidak pintar seperti kamu (aku tahu kamu pintar, karena pacarku orang pintar, dan dia dikelilingi oleh banyak orang pintar juga, dan pasti kamu adalah salah satunya). Aku pasti tidak semenarik kamu. Benar-benar tidak pantas. Aku saja bertanya-tanya, kenapa pacarku lebih memilih aku? :D

Tapi satu yang pasti, aku doakan agar kamu segera mendapatkan cinta yang sebenar-benarnya. Bila tidak bersama pacarku, semoga kamu mendapatkan yang mirip dengan dia.
Dan juga yang lebih baik. Aku tahu bagaimana kesalnya ketika ada yang bilang, "semoga kamu dapat yang lebih baik" . Tapi, kamu tidak mau yang lebih baik ya? Maunya pacarku? :D 

Iya, semoga kamu mendapatkan replikanya minimal, yang bisa membuat kamu jatuh cinta seperti kamu jatuh cinta kepada pacarku. Agar kamu bisa terselamatkan dari cacian-cacian hina yang mengatakan kamu dengan lebih hina. Yang akan melepaskanmu dari jerat rasa bersalah dan karma buruk karena telah merebut kekasih orang.

Kalau ini tidak pantas disebut surat cinta, terserah kamu mau sebut ini apa. :)

No comments:

Post a Comment