Wednesday 6 February 2013

Hari Ini Hujan, dan Kamu Tidak di Sini.


Hari ini hujan, dan lelakiku tidak di sini.

"Kamu dimana?"

"Di rumah, di sini hujan. Aku tidak bisa ke mana-mana. Ada apa?"

"Aku rindu. Jadi kamu tidak bisa ke sini?"

"Aku sudah bilang, di sini hujan, aku tidak bisa ke mana-mana."

"Baiklah."

"Maaf."

Tidak apa-apa. Mobilmu ke mana?"

"Ada. Hanya saja, hujan seperti ini jalanan Jakarta akan macet sekali. Kamu tahu itu kan?"

"Iya."

Aku membanting handphone-ku. Entah, sudah keberapa kalinya lelaki ini menghindar untuk bertemu denganku.

Tak lama setelahnya, aku men-dial nomor telepon sahabatku.

"Bisa bertemu hari ini? Ada yang ingin aku ceritakan."

"Tentang apa? Lelakimu?"

"Ya. Dia masih menghindar untuk bertemu."

"Diamkan saja, nanti pun kalau dia rindu, dia yang akan mencarimu. aku tidak bisa bertemu kamu, hari ini aku pertama menstruasi. Perutku sakit sekali."

"Baiklah, aku tidur saja kalau begitu. Cepat sembuh."

"Terimakasih."




- Di belahan lain Jakarta -

"Aku hari ini di rumah, kamu ke sini jam berapa?"

"Sudah di depan rumahmu. Bisa bukakan pintu?"

"Tunggu sebentar."

"Sebentar, kamu tidak akan menemui kekasihmu hari ini, kan?"

"TIdak, aku sudah bilang di sini hujan deras dan aku tidak bisa berangkat menemuinya."

"Dasar pembual yang tak bisa ku tinggalkan!"

"Aku membual kan demi bertemu kamu."

'Alasan apalagi yang kamu berikan kali ini?"

"Jalanan Jakarta macet. Klise tapi berhasil."

"Terserah,  cepat buka pintu. Aku rindu dan bosan diam-diam menjadi selingkuhanmu."


source: http://ceritachacha.wordpress.com/page/3/

No comments:

Post a Comment