Wednesday 26 February 2014

Kilometer

Hari Ke-26

Kepada kamu,
yang kucintai dari jauh.

Sayang, sebenarnya tak sengaja kutulis surat ini. Ketika menunggu dering ponselku dan berharap itu kamu. Berulang kali kulirik putaran waktu, berharap kau sudah tiba di rumahku. Namun nampaknya harus kukubur dalam-dalam keinginanku akan sosokmu di sini. Ada puluhan kilometer yang menjeda di antara kita.

Sayang, selalu ku coba memberimu ruang sendiri. Berbagi dengan duniamu yang tak kukenali. Eh, ralat. Bukan 'tak', melainkan 'belum'. Mungkin suatu waktu nanti, kau akan membawaku dengan perasaan bangga ke dalam duniamu yang belum kutau itu.

Sayang, satu jam lalu sengaja kukirim pesan singkat ke nomor ponselmu. Menggantung. Diam. Tertunda. Kuurungkan untuk mengirim pesan kedua, pun ketiga. Sengaja kuberi kau ruang di luar sana. Aku masih diam, dalam risau yang coba kupendam. 

Sayang, sebenarnya aku hanya tak ingin mengganggu waktumu. Ketika kau berjibaku dengan sekelumit aktivitasmu. Meski sering kau bilang tak terganggu dan bisa kurasakan tulusnya setiap perhatian yang kau lontarkan. Perasaanku saja yang kadang bersikukuh dengan pendapatku.

Sayang, kurasa kau pun telah terbiasa tanpa aku di sana. Bukan karena aku tak mau menemanimu. Semua karena keadaan.. keadaan yang mana memaksa kita berada tidak di tempat yang sama. Mungkin sekarang, akan lebih baik bila tanpa aku yang menemani setiap gerik yang kau lakukan. Tapi sungguh, di sini pikiranku tak lepas darimu.

Sayang, ketika kau terima surat ini, mungkin hari sudah berganti. Mungkin aku sudah tersenyum kembali. Kau tau, tidak? Tiap pesan yang kau kirim itu selalu pandai membuatku menyimpulkan senyum setiap hari. Kau selalu punya cara membuat wajahku ceria, secerah jingga di timur cakrawala.


kuteringat dalam lamunan,
rasa sentuhan jemari tanganmu
kuteringat walau t'lah pudar
suara tawamu, sungguh kurindu

tanpamu, langit tak berbintang
tanpamu, hampa yang kurasa
seandainya jarak tiada berarti
akan kuarungi ruang dan waktu
dalam sekejap saja
seandainya sang waktu dapat mengerti
takkan ada rindu yang trus menggangu
kau akan kembali bersamaku..

terbit dan tenggelamnya mentari
membawamu lebih dekat
denganmu, langitku berbintang
denganmu, sempurna kurasa..
(LDR - Raisa)



Untuk Aa:
LDR itu penuh kenangan. Karena kamu akan merindukan setiap jengkal yang akan membawamu mendekatinya. :)

No comments:

Post a Comment