Tuesday 4 February 2014

Surat Kedua untuk Yang Pertama

Hari Ke-4

Hallo, kak Falla!
yang makin hari makin kece dengan rambut bondol terbarunya. :')

Kak, sudah tidak kaget lagi kan tiba-tiba menerima surat dari aku? Ini surat kedua yang aku tujukan kepadamu, tahun lalu aku juga memutuskan membuat surat bertema selebtwit di ajang #30HariMenulisSuratCinta untuk kakak. Masih ingat nggak, kak? Semoga masih ya.

Basa-basi sebentar boleh kan ya? Iya. Kak Falla apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik; terbebas dari mood swings PMS, poni lepek, baju kusut, kondangan tanpa eyeliner, dan terhindar dari orang-orang berbau badan tak sedap hehe. Dan iya, semoga selalu berbahagia dengan keluarga kecilmu, dengan Ajuno tentunya. :)

Sebagai Fallawers yang mengintai timeline-mu setiap saat, aku masih merasa gagal karena tidak sempat pre-order buku keduamu. Kesempatan emas untuk mendapatkan nomer handphone Bang Ray atau Residen-residen ganteng jadi terlewatkan. Duh. Tapi yang penting sekarang bukunya sudah ada di tangan, aku merasa sudah cukup bahagia. #anaknyagampangdibahagiain


---


Kalau dipikir, ternyata sudah cukup lama aku menjadi Fallawers-mu, kak. dari setahun sekian bulan yang lalu. Dan masih sama, aku masih setia meretweet dan tidak tanggung-tanggung, tanganku selalu jail buat... press button favorite! Boleh dicek kak kalau kurang yakin dengan loyalitasku sebagai pemerhatimu. :D

Kenapa setia jadi Fallawers? Karena kepribadianmu unik kak. Seorang dokter, penulis, selebtwit, anak manjanya Ayah-Ibu, juga istri kesayangannya Ajuno. Dan, pastinya seorang perempuan cerdas. Kurang lengkap apa coba? You're blessed! Entahlah, aku selalu menaruh kagum pada perempuan-perempuan pintar dan hebat di luar, tapi juga menjadi sosok penurut di dalam rumah. 

Oya kak, agaknya sekarang haters-mu bertambah liar ya? Sampai-sampai ada yang suka becandain; "ah sok tau lu, kalo gatau gausah ngomong", "harus banget ya bibirnya gitu", sampai yang paling ekstrim itu "pindah ke Singapore aja lu", hahaha hiraukan saja orang semacam itu, kak. Sepertinya mereka hanya kurang piknik, jadinya ya.... menganggap twitter sebagai panggung realitas yang sesungguhnya. 

Eh, kak Falla kapan ke Semarang lagi? Pengen banget ketemu langsung terus ngobrol sambil ngopi-ngopi lucu gitu hehe. Norak ya? Ah, biarin. Sekali-kali norak gapapa! Aku pengen belajar nulis dari kakak, sungguh, aku termasuk salah satu penikmat kata-kata yang kamu rangkai setiap hari.


---


Sebagai salah seorang pembaca setia linimasa-mu, aku merasa senang karena sebagian perasaan kami sudah terwakilkan lewat kicauanmu, kak. Tidak semua orang pandai menulis dan merangkai kata, dan semua tweet-mu kurang lebih banyak kemiripan dengan apa yang kami rasakan. Bukan melulu soal kegalauan dipercintaan, tapi juga segala tentang hidup; dari detil-detil kecilnya yang terkadang kami sering lupa. Lupa untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa yang sudah termiliki.

Terimakasih karena masih rajin berkicau di linimasa kak, kami merasa sangat terhibur, terinspirasi, dan terwakili. Lewat surat ini, aku mau berterimakasih juga kalau ada beberapa mention pertanyaan iseng-penting-nggak-penting-sampai-serius dari aku yang mau kakak balas, padahal aku pikir mentionku bakal tenggelam di antara tumpukan mention yang ada di tabmu hehe.



Warmest reggard,
Fallawers, pemerhati, dan penikmat kata-katamu. :)
*kemudian selonjoran sambil menikmati hujan, secangkir hot chocolate dan kinder bueno*

Ps:
Kalau ada kesempatan dan waktu, bolehlah ajakan ngopi-ngopi lucu tadi kakak pertimbangkan.. aku tunggu di kota barumu kak, di Semarang. 

No comments:

Post a Comment